Pertanian adalah sektor yang vital bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, pertanian di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya produktivitas, ketergantungan pada kondisi alam, penggunaan peralatan dan manajemen tradisional, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan petani.
Salah satu upaya untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan menerapkan ilmu ergonomi di bidang pertanian. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia, pekerjaan, dan lingkungan kerja, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan pekerja1.
Ergonomi pertanian adalah penerapan ilmu ergonomi di bidang pertanian dengan pemanfaatan petani seoptimal mungkin dengan menyerasikan pekerjaan bertani dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan tercapainya kualitas hidup petani2. Ergonomi pertanian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Desain alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan karakteristik fisik, fisiologis, psikologis, dan budaya kerja petani, sehingga dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keselamatan kerja3.
- Desain organisasi dan tempat kerja pertanian yang memperhatikan aspek-aspek seperti penjadwalan, pembagian kerja, komunikasi, motivasi, dan partisipasi petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, kepuasan, dan loyalitas kerja4.
- Pelatihan dan pendidikan teknis dan keterampilan kerja pertanian yang dapat meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan sikap positif petani terhadap pekerjaan dan teknologi pertanian5.
- Pelatihan dan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja pertanian yang dapat mengurangi risiko kecelakaan, cidera, dan penyakit akibat pekerjaan pertanian, serta meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani.
Ergonomi pertanian telah dilakukan oleh beberapa lembaga dan organisasi di Indonesia, seperti Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), Departemen Teknik Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Udayana, dan lain-lain. Beberapa contoh hasil dari ergonomi pertanian adalah:
- Alat bantu tanam padi yang ergonomis, yang dapat mengurangi beban kerja, kelelahan, dan keluhan muskuloskeletal petani, serta meningkatkan kecepatan dan kualitas tanam.
- Alat bantu panen padi yang ergonomis, yang dapat mengurangi resiko cidera punggung, bahu, dan leher petani, serta meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
- Alat bantu pengolahan padi yang ergonomis, yang dapat mengurangi resiko kecelakaan, kebisingan, dan debu, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Dengan demikian, ergonomi pertanian adalah solusi yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi sektor pertanian di Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Ergonomi pertanian dapat menjadi salah satu strategi untuk menghadapi era pasar bebas dan persaingan global, serta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, ergonomi pertanian perlu mendapatkan perhatian dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, agar dapat diimplementasikan secara luas dan berkelanjutan di Indonesia.